10 Anggota Perempuan DPR RI Kirim Surat ke Presiden Obama


Jakarta – Sebanyak 10 orang anggota perempuan DPR RI yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI (KPPRI) mengirim surat kepada Presiden AS Barack Obama. Isinya untuk mengkritisi rencana pertemuan Obama dengan para pemimpin ASEAN di California, AS, pada 15-16 Februari mendatang.

Seperti disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, surat itu adalah menyambut ajakan dari ASEAN Parlementarians for Human Rights (APHR).

APHR mengkhawatirkan pertemuan semata membahas gagasan Amerika untuk membentuk kerjasama perdagangani dan keamanan melalui Trans Pasific Partnership (TPP) dengan ASEAN. Ujungnya, hal itu dinilai akan mengabaikan kepentingan rakyat ASEAN terhadap hak-hak asasi dan martabat kemanusiaan rakyat. Hal itu sebagaimana ditekankan dalam ASEAN Blueprint 2025.

“Sehingga, APHR meminta Presiden Obama dan para pemimpin ASEAN bicara tentang bagaimana memajukan HAM dan demokrasi di ASEAN. Sehingga pengintegrasian ekonomi ASEAN sebaiknya diorientasikan pada rakyat melalui acara di California itu,” jelas Eva, Rabu (10/2).

Dilanjutkannya, perkembangan demokrasi di ASEAN akhir-akhir ini mengkhawatirkan dimana terjadi erosi demokrasi. Buktinya, pengambilalihan pemerintahan oleh militer, kriminalisasi terhadap oposisi dan bahkan anggota parlemen masih terjadi. Belum lagi adanya kasus kekerasan yang dimotori oleh negara berupa perampasan tanah/lahan rakyat.

“Demikian juga kebebasan berekspresi dan berorganisasi bagi rakyat belum sepenuhnya dijamin oleh sebagian negara-negara ASEAN. Sehingga aneh jika kerjasama Amerika – ASEAN mengabaikan semua fakta tersebut,” kata dia.

Di surat itu ditekankan juga desakan kepada Presiden Obama dan para pemimpin ASEAN bertindak adil meletakkan kepentingan rakyat ASEAN sebagai prioritas dengan cara memajukan HAM dan demokrasi. Dipahami bahwa ada kerjasama untuk mengakumulasi keuntungan perdagangan melalui TPP.

“Naamun tidak sepatutnya diwujudkan dengan perampasan hak-hak asasi rakyat ASEAN,” tegas Eva.

“Kami mendesak agar dibentuk mekanisme akuntabilitas untuk mengawasi ekses dari kerjasama ekonomi regional seperti MEA dan TPP, yang terbuka bagi partisipasi rakyat ASEAN,” tambahnya.

Para anggota legislatif perempuan DPR yang tergabung dalam KPPRI berasal dari lintas partai. Kesepuluhnya adalah Eva Sundari, Mercy Chriesty Barends, dan Dwi Ria Latifa dari Fraksi PDI-P. Lalu Irma Suryani dan Amelia Anggraini dari Nasdem, Nihayatul Wafiroh dari PKB, Katherine Oendoen dari Gerindra, Neni Moerniaeni dari Golkar, Melani Leimina Suharli dari Partai Demokrat, dan Ammy Amalia dari Fraksi PAN.

Markus Junianto Sihaloho/FMB

BeritaSatu.com




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.