Selamat Jalan Pahlawan Keluarga
Pada malam di 04 Januari 2016, saya mendapat sebuah berita duka di WhatsApp . Seorang TKW Taiwan bernama Emi Rusinta, meninggal di Taiwan. Ibu Emi meninggal pada hari senin, 04 Januari 2016. Almarhumah berasal dari Kedungagung, Bangorejo, Banyuwangi.
Untuk mengetahui kebenaran berita tersebut, saya langsung menghubungi KDEI Taiwan dan Atase Ketenagakerjaan yang berada di Taiwan. Ada dua hal yang saya tanyakan yaitu kepastian berita tersebut dan proses pemulangan jenazah.
Esoknya, 05 Januari 2016, saya takziyah ke keluarga almarhumah. Kakak Almarhumah menerima kedatangan saya. “Ibu almarhumah sedang sakit keras dan belum mengetahui kabar duka ini. Keluarga sengaja merahasiakan dulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” Kata Bapak Sekretaris Desa dan Bapak Kepala Dusun yang menemani keluarga almarhumah menemui saya. Almarhumah memiliki tiga anak. Dua anak almarhumah menemui saya, salah satunya telah menjadi TNI. Sedangkan yang bungsu berada di Palu. Mantan suami almarhumah juga turut hadir.
Pada kesempatan tersebut, saya menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga sekaligus memberi sedikit santunan sekedarnya. Saya juga menjelaskan tentang prosedur pemulangan jenazah. Bahwa, jenazah belum sampai ke indonesia karena membutuhkan waktu untuk proses administrasi di Taiwan dan juga di Indonesia. Dalam posisi Ibu Emi yang tidak memiliki majikan, biaya RS dan pemulangan ditanggung oleh negara. Karenanya, pihak KDEI membutuhkan waktu untuk memproses dengan pihak Kementerian Luar Negeri.
Saya terus menghubungi pihak-pihak terkait mulai dari KDEI Taiwan, Disnaker Banyuwangi, BNP2TKI, Menaker dan Menlu secara intensif untuk berkoordinasi tentang proses pemulangan Jenazah .Semoga ikhtiar semua pihak bisa mempercepat proses pemulangan jenazah. Aamiin.
Sekali lagi, saya dan seluruh Tim Nihayah Center menyampaikan duka cita Sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Allah. Aamiin.