Bismillah, Mengemban Amanah


10670151_540064276127245_4015764902834692108_n

Hari Rabu, 01 Oktober 2014, saya  resmi dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019. Berdasarkan keputusan KPU Nomor:416/kpts/KPU/Tahun 2014,  dewan yang dilantik mewakili suara rakyat  berjumlah 692 orang.  Terdiri dari 560  sebagai anggota DPR RI   dan 132 sebagai  DPD.

Pelantikan bertempat di ruang sidang DPR.  Berlangsung selama tiga jam, dari pukul 10.00-13.00 WIB.  Detik-detik yang menegangkan. Saat melihat kawan-kawan di ruang itu, saya seolah sedang melihat bayangan jutaan orang Indonesia. Semua orang yang ada di ruangan ini  bukan lagi satu, tetapi berjuta-juta.

Meski saya baru menginjak ruang sidang paripurna DPR RI, tetapi banyak ingatan yang berseliweran dalam kepala saya tentang gedung ini. Yang paling saya ingat adalah pendudukan mahasiswa 1998 saat menggulingkan Soeharto. Ingatan itu menjadi semacam cambuk buat saya, untuk menggunakan kepercayaan rakyat  sebaik mungkin.

Dan ingatan tentang berbagai kritik rakyat tentang kinerja anggota dewan selama ini, membuat saya  sering diam selama pelantikan. Bapak Hatta Ali, ketua Mahkamah Agung memandu sumpah jabatan. Bersama dengan 691 anggota dewan lain, saya telah berjanji  di hadapan jutaan mata rakyat Indonesia, untuk mengemban amanah  dengan mementingkan kepentingan bersama, bukan golongan.

Terbayang berbagai kerja teman-teman relawan yang telah sekuat tenaga berjuang. Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan teman-teman relawan dan akan saya gunakan sebagai roh dalam mengemban amanah.Terngiang berbagai harapan rakyat Jawa Timur yang mereka sampaikan saat saya bersilaturrahim. Aspirasi-aspirasi itu harus saya jadikan acuan dalam menjalankan fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan.

Sejak saat  itu, apa yang saya katakan, apa yang saya suarakan di ruang sidang, harus sesuai dengan apa yang diharapkan dan dibutuhkan rakyat Banyuwangi,Situbondo dan Bondowoso, bukan kepentingan lainnya. Mulai sekarang, setiap anggukan setuju pada hasil rapat dan setiap bubuhan tanda tangan saya membawa konsekwensi pada jutaan rakyat Indonesia.

Dan, teman-teman saya,  sesama fraksi PKB, saling menguatkan dan meneguhkan niat itu dengan jabat tangan erat, sambil mengucap “Bismillah”. Di luar gedung, keluarga saya,  suami , Ibu dan abah saya menemui usai pelantikan. Memeluk saya. Mereka kompak berpesan; “Ojo neko-neko, bismillah…seng tenanan (jangan berbuat sesuatu yang buruk selama menjabat, berdoa, bismillah, yang sungguh-sungguh)”.  Saya jawab dengan anggukan.




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.