Anakku, Anak Perjuangan


Saya bertemu ibu Siti ketika sedang melakukan sosialisasi pemilu di daerah Kalibaru. Setelah acara, ibu Siti menemui saya. Saat itu beliau sedang hamil 7 bulan. Cara bicaranya tegas dan semangatnya luar biasa besar.

Acara Maulid Nabi Muslimat Tegaldlimo.

Beliau bercerita kalau beliau adalah mantan TKW (tenaga kerja wanita). Bu Siti bercerita banyak hal tentang pengalaman-pengalaman buruh TKW di Saudi Arabia. Beliau ingin memiliki wakil yang dia bisa menceritakan semua pengalamannya selama menjadi TKW, dan berharap dari cerita tersebut akan menjadi sumber untuk bisa merubah kebijakan-kebijakan pemerintah untuk TKW. Saya sangat mensupport ide ini. Belum lagi cerita KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) secara psikologi dan ekonomi yang dialami oleh Ibu Siti dari suami pertamanya, beliau menjadi sosok yang kuat dan sangat mendukung perubahan.

Ibu Siti ini aktif di kegiatan masyarakat, bahkan dia juga menjadi salah satu kunci tim relawan di daerah tersebut untuk kemenangan Ibu Khofifah Indar Parawansa. Kondisi beliau yang hamil besar juga tidak menghalanginya untuk terus mobile bergerak melakukan sosialisasi. Selain membantu saya sebagai caleg DPR RI, beliau juga membantu Caleg DPRD tingkat I dan Caleg DPRD tingkat II.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad dan pelantikan pengurus PKB Ranting desa Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi.

Dua hari setelah pencoblosan, saya ditelpon Ibu Siti, beliau mengabarkan kalau dia sedang di rumah sakit untuk persiapan operasi Cesar. Jadi saat pencoblosan Ibu Siti sudah mengkordinasi ibu-ibu untuk menjadi saksi di TPS, dan saksi ini sekaligus menjadi saksi-saksi dari caleg-caleg yang beliau perjuangkan. Nah setelah pencoblosan, Ibu Siti dengan naik sepeda motor mendatangi TPS-TPS yang menjadi tanggungjawab beliau. Kebetulan, beliau di tim saya adalah kordinator desa (kordes), jadi beliau bertanggungjawab satu desa. Di Desa Kalibaru Manis ini tempatnya gunung-gunung dan perkebunan karet, jalannya juga jelek.

“Nah saat saya muter-muter itu mbak, tiba-tiba saya pusing sekali, saya naik sepeda motor jatuh. Sama orang-orang saya terus digotong-gotong di bawa pulang,” cerita Ibu Siti. Kemudian oleh suaminya langsung dibawa ke RS.

Saya yang mendengar cerita tersebut tidak bisa menahan haru. Allah karim, beliau orang yang luar biasa, yang dengan kerelaan hati dan tanpa imbalan yang memadai berjuang untuk mewujudkan mimpinya. Beliau sadar betul bila mimpi perubahan harus dilakukan secara bersama-sama, tidak bisa hanya diteriakkan sendirian.

Semoga putri kedua Ibu Siti ini menjadi putri yang selalu memberikan kebahagiaan kepada orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Amin.




Nihayatul Wafiroh

Adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo). Saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pengurus Pusat PKB. Aktif dalam Kaukus Perempuan Parlemen RI sebagai Wakil Sekretaris.