Kampung KB desa Tangsil Wetan Bondowoso
Dalam Kampanye Integrasi Kampung KB desa Tangsil Wetan Bondowoso, saya menegaskan bahwa tanggung jawab merencanakan keluarga termasuk memilih alat kontrasepsi adalah tanggung jawab bersama suami dan istri.
Dalam kesempatan tersebut saya juga menyampaikan di depan kyai pengasuh pesantren dan tokoh masyarakat bahwa pesantren memiliki peranan penting dalam usaha pendewasaan usia perkawinan dan partisipasi KB.
Kiai dapat melarang santri dan wali santri untuk menikah muda, begitupun ikut mendorong masyarakat untuk mengatur kelahiran dengan KB agar memperoleh keturunan yang sehat, kuat dan berkualitas.
Di acara Kampanye Integrasi kampung KB di desa Tangsil Wetan Kabupaten Bondowoso disajikan juga pertunjukan kesenian tradisional. Hal ini merupakan cara efektif untuk menyampaikan pesan-pesan pendewasaan usia pernikahan dan perencanaan keluarga (KB). Tidak hanya menghibur tapi sekaligus menyampaikan pesan dengan baik, juga meningkatkan kreatifitas anak muda.
Di acara ini juga dilakukan pembacaan Ikrar Santri sebagai komitmen mendewasakan usia pernikahan dan meningkatkan kualitas pendidikan, dan pembacaan Ikrar Komitmen Perencanaan Keluarga dengan KB oleh Perempuan Usia Subur desa Tangsil Wetan, Wonosari, Bondowoso.
Untuk membantu meningkatkan pelayanan posyandu dan KB di desa Tangsil Wetan, Bondowoso saya memberikan bantuan timbangan bayi dan sepeda kepada kader posyandu dan PLKB.
Dan bantuan susu dan makanan sehat untuk ibu menyusui dan ibu hamil agar terus menjaga kesehatan kehamilan dan kesehatan balita. Hal ini sebagai salah satu upaya menekan AKI dan AKB di Bondowoso.
Juga pemberian beasiswa kepada siswa-siswi SMP dan SMU desa Tangsil Wetan Kabupaten Bondowoso sebagai bentuk dukungan untuk terus semangat melanjutkan pendidikan dan menghindari pernikahan di usia dini.