Satgas TKI PKB Sesalkan Masih Maraknya Korban TKI Tenggelam
Kejadian kapal pengangkut TKI tenggelam kembali terjadi. Kapal yang masuk lewat jalur gelap ini juga merenggut korban nyawa.
Sebagaimana disampaikan pejabat KJRI Johar Baru dalam siaran pers nya pada Jumat 3 Maret 2017, aparat berwenang Malaysia telah menemukan dua jenazah wanita di daerah Punggai, Pengerang, Johor, Malaysia. Di tempat itu juga, ditemukan sebuah kapal dalam keadaan terbalik. Jenazah tersebut diduga merupakan WNI (TKI) yang akan masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal. Pihak Kepolisian Malaysia (PDRM) juga menemukan lima orang WNI yang diduga baru mendarat dari kapal itu. Kelima orang tersebut saat ini telah ditahan.
Selain itu, dihari yang sama pada Jumat, 3 Maret 2017, Tentara Diraja Malaysia telah menangkap 44 orang WNI yang diduga sedang menunggu kapal tersebut untuk kembali ke Indonesia. Dari 44 orang itu, saat ini 29 orang ditahan di kantor Imigrasi Setia Tropika, sedangkan 15 orang lainnya ditahan di kantor polisi daerah (IPD) Kota Tinggi.
Kejadian kapal karam ini merupakan kedua kalinya pada tahun 2017. Pada 23 Januari 2017 lalu, sebuah kapal yang membawa WNI melalui jalur tidak resmi tenggelam di wilayah perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor dan memakan korban puluhan nyawa.
Satgas TKI PKB menyesalkan masih berulangnya kejadian meninggalnya TKI karena transportasi yang tidak layak, serta turut merasakan duka yang mendalam atas kejadian ini.
“Kami sangat menyesalkan korban tenggelam yang menimpa TKI kita. Saatnya kita bahu membahu meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak; penegak hukum, kelompok masyarakat, partai politik, petugas imigrasi, dan pemerintah untuk melakukan pencegahan dan pengawasan terhadap TKI” Ujar Dr. Nihayatul Wafiroh, Komandan Satgas TKI PKB dari rilis yang diterima redaksi Radarbangsa.id di Jakarta, Sabtu 4 Maret 2017.
Perempuan yang akrab dipanggil ninik ini juga mengajak seluruh masyarakat dan aparat penegak hukum untuk memberikan pengawasan lebih ketat di pelabuhan-pelabuhan tikus keberangkatan TKI. Caranya adalah dengan mendirikan posko-posko pengawasan, untuk mengeliminir kejadian serupa di masa depan.
“Kita juga menyerukan kepada pemerintah melalui pihak imigrasi, BNP2TKI, Kemnaker RI, untuk mengoptimalkan kinerja pemerintah dengan memberikan edukasi yang sistematis sehingga para TKI kita mendapatkan bekal pengetahuan yang memadai sebelum berangkat”, pungkasnya.
http://www.radarbangsa.id/article/2147/satgas-tki-pkb-sesalkan-masih-maraknya-korban-tki-tenggelam