Prihatin Nasib TKI Di Kepri, Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Bentuk Satgas TKI Di Batam
WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Prihatin terhadap nasib dan segala bentuk permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Provinsi Kepri, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Satgas TKI di Nagoya Mansion Batam, Selasa (7/3/2017).
Satgas juga dibentuk mengingat dalam rentang waktu 3 bulan terakhir, di Kepri terjadi beberapa kali kecelakaan terhadap transportasi laut yang membawa para TKI. Dimana pada saat itu, terdata sebanyak lebih dari 100 orang TKI yang menjadi korban.
“Ini adalah bentuk keprihatinan kita sebagai partai politik yang memang harus hadir untuk masyarakat,” ujar Komandan Satgas Nasional PKB yang juga Anggota Komisi IX DPR RI, Hj. Nihayatul Wafiroh, MA.
Dengan adanya Satgas TKI ini, diharapkan kedepan pihaknya memang benar-benar ingin membantu, dan hadir untuk masyarakat bahwasanya persoalan TKI perlu menjadi perhatian bersama, serta menyediakan solusinya.
Dijelaskannya, nantinya Satgas tersebut berfungsi melakukan pengawasan, pencegahan dan juga pelaporan bilamana ada permasalahan ditengah masyarakat. Selanjutnya akan membuat posko di 2 daerah, yakni Batam dan Tanjungbalai Karimun. Sebab 2 daerah itu, merupakan tempat yang banyak sekali mengirimkan tenaga kerja dengan kondisi tidak aman.
“Nanti kita akan buat posko di Batam dan Tanjungbalai Karimun. Kita juga ingin pastikan tenaga kerja kita pergi ke luar negeri itu dengan melewati jalur yang aman,” ucapnya.
Sehingga persoalan ketidaknyamanan, dan ketidakamanan transportasi, tidak lagi ada timbulkan hilangnya nyawa para TKI. Selain itu, masalah kelengkapan dokumennya juga sangat penting. Sebab, apabila mereka memilih dokumen yang tidak aman, otomatis mereka juga akan mengambil jalur transportasi yang tidak pula aman, terang dia.
Maka dari itu, kini PKB hadir untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, dan akan melakukan sosialisasi. Bukan saja di Kepri, sosialisasi juga akan dilakukan pada berbagai daerah di Indonesia. Karena, kebanyakan TKI yang menyeberang dari sini, berasal dari luar daerah Kepri.
“Kita telah identifikasi, dan juga akan sosialisasi ke daerah asal para tenaga kerja itu. Tidak saja mencegah, tapi juga berikan solusi seperti menyediakan pelatihan bagi mereka,” paparnya.
Masih kata Nihayatul, solusi dengan cara menyediakan pelatihan tersebut, sangat penting dilakukan. Tujuannya adalah, agar kedepan mereka bisa terserap menjadi tenaga kerja di Kota Batam ini dengan bekal ilmu dan pengetahuan yang mapan.
“Batam ini kan kota industri dan banyak sekali perusahaan, tapi kenapa banyak orang yang pergi kerja ke luar negeri,” sesalnya.
Oleh karena itu, pihaknya dengan melalui Satgas TKI akan mencoba memberikan skil bagi orang-orang (tenaga kerja) yang tidak memiliki kemampuan maupun keahlian, tandasnya. (san)