Ninik dan BPOM Edukasi Warga Banyuwangi Mengenai Bahaya Kosmetik Palsu
TIMESBANYUWANGI, BANYUWANGI – Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Nihayatul Wafiroh bersama Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menggelar acara Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) keamanan produk kosmetik kepada warga Banyuwangi, Selasa (8/8/2017).
Ratusan warga berkumpul di Gedung KORPPI dan mendapat tips memeriksa label produk kosmetik dan obat termasuk jamu. Seperti memeriksa nama produk, nomor izin edar, komposisi yang tak boleh mangandung merkuri, informasi produsen, dan tanggal kadaluarsa pada produk kosmetik yang mengandung banyak cairan.
Kepada TIMES Indonesia, Ninik sapaan Nihayatul Wafiroh, mengatakan bahwa kegiatan itu sebagai sebagai fungsinya membantu pemerintah melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
“Tidak hanya pemerintah yang harus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar menghindari makanan, obat dan kosmetik yang berbahaya. Tapi kita sendiri, masyarakat harus ikut serta mengedukasi diri sendiri dan yang lain,” kata Ninik.
“Kita harus tahu apa yang akan kita makan, apa yang akan kita pakai, dan apa yang melekat di tubuh kita,” sambung Ninik.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BPOM Surabaya Dra Apt Hardaningsih MHSM menjelaskan, bahwa merkuri sama sekali tidak boleh ada dalam produk kosmetik ataupun makanan. Maka masyarakat benar-benar diminta memeriksa dengan teliti bila ada kandungan zat berbahaya itu dalam produk-produk yang beredar.
“Merkuri tidak bisa hancur di dalam tanah. Kalau dikonsumsi ibu hamil bisa mengakibatkan bayi lahir cacat. Bila terdapat dalam kosmetik yang dipakai bisa merusak wajah, merusak organ dalam hingga menyebabkan kangker,” kata Hardaningsih.
Selain itu pihaknya mengimbau agar ada pantauan pada mata air di dekat area tambang emas Tumpang Pitu, terutama bila ada mata air untuk produksi air munum dalam kemasan. Pasalnya biasanya aktifitas penambangan emas menggunakan merkuri, sehingga mata air konsumsi harus jauh dari area pembuangannya.
“Juga jangan sembarangan menggunakan pemutih wajah dengan zat hidroquinone, karena pemakaian yang salah wajah bukan jadi putih malah hitam dan pigmennya rusak,” kata Hardaningsih.
Maka dia berpesan kembali bagi masyarakat, khususnya kaum wanita, agar memeriksa dengan teliti keamanan kosmetik yang akan dipakai.